Wednesday, May 28, 2014

Jalan-Jalan Perdana ke Museum

Tumben kali ini jalan-jalan nya ke Museum, sedikit menambah wawasan.
Alasan tepatnya seh, karena gak mau capek dan kepanasan karena harus nemenin istri belanja di daerah sekitaran Asemka (hehehehe.....).
Tahu dong kondisi tempat perbelanjaan Asemka kayak apa, apalagi kemarin perginya hari Sabtu....padat orang, padat kendaraan, padat lapak jualan, panas terik matahari, polusi kendaraan, semua campur aduk.

Note :
Bagi yang tidak tahu Asemka itu apa,


Asemka adalah salah satu pusat belanja di Jakarta Kota (tapi bukan berupa gedung/mall).
Kenapa disebut pusat belanja, karena hampir semua barang ada disini, misalnya : 
Aksesoris perhiasan (gelang, kalung, bahan, etc), mainan, sepatu/sandal, keperluan olah raga, keperluan sekolah (tas, buku, alat tulis), dan tidak ketinggalan adalah surga kuliner juga.

Lokasi tepatnya,
Tepat ke arah belakang Museum Bank Mandiri, di seberang Stasiun Kota/Beos dan Terminal Trnas Jakarta/Busway.

Transportasi umum untuk menuju Asemka,
- KRL/Comuter line Jakarta - Bogor
  Berhenti di stasiun kota, lalu ke arah kanan kita pas
  keluar dari pintu utama (melalui jembatan bawah tanah)
- Busway Koridor 1, Blok M - Kota
  Berhenti di stasiun jakarta kota, nyeberang ke arah
  Museum Bank Mandiri
- etc

Nama lain Asemka,
Biasa disebut juga Pasar pagi Asemka, Pasar grosir Asemka.

Lokasi di dekatnya,
- Glodok
- Museum Bank Mandiri dan Bank Indonesia
- Kota tua
- Mangga Dua
- Pelabuhan sunda kelapa
- etc

Jadi bagaimana ceritanya saya dan anak saya, bisa melakukan jelajah museum di sekitaran Kota Tua?
Berawal dari ajakan istri yang mengajak ke Asemka, untuk berbelanjan kebutuhan kado anak dan keperluan aksesoris perhiasan, pada hari Sabtu yang lalu.
Sebelumnya kami telah/pernah ke Asemka sebanyak 2 kali.
Berbekal pengalaman tersebut, rasanya kasian mengajak anak saya yang baru berumur 3 tahun untuk melakukan perjalanan di sekitaran Asemka, dengan kondisi seperti yang saya sebutkan di atas.
Dan yang pasti saya (akan) repot banget dan (akan) sangat menguras tenaga, karena saya harus menggendong anak saya dan (pastinya) dengan keadaan yang seperti itu anak saya akan rewel.
Dari berbekal pengalaman tersebut, kami (saya dan istri) mengambil keputusan untuk melakukan nya secara terpisah, yaitu :
saya dan anak saya, 
Menunggu dan jalan-jalan di Museum, karena pastinya lebih nyaman (sepi dan dingin).
Istri,
Melakukan belanja dan menjelajah Asemka nya sendiri.

Akhirnya Sabtu kemarin kami melaksanakan rencana tersebut. Kami menggunakan Comuter line/KRL, karena lebih cepat dan hemat biaya.
Setelah sampai di stasiun Kota, kami berpisah.

Maka di mulailah jelajah Museum, saya dengan anak saya (hanya ber-dua, jarang-jarang saya bisa berkesempatan ber-dua saja dengan anak saya, karena anak saya sangat nempel banget sama ibunya, kemana-mana maunya ada ibunya).

Museum pertama yang kami kunjungi adalah Museum Bank Mandiri.
Informasi tentang Museum Bank Mandiri dapat dilihat di Wisata Museum Bank Mandiri.
Karena letaknya yang paling ujung/pertama dari ujung jalan.
Ketika masuk Museum, dan sampai pada loket masuk...tidak tampak ada petugas yang menunggu, hanya ada petunjuk bahwa "Nasabah Bank Mandiri dan Pelajar, Gratis".
Karena tidak ada yang jaga dan kebetulan saya adalah nasabah Bank Mandiri, dengan yakin dan percaya diri saya memutuskan untuk langsung melenggang masuk untuk memulai exploring the Museum (heheheh).
Setelah masuk, saya harus melakukan tugas pertama saya yang telah diinstruksikan oleh istri sebelum berpisah, tugas nya adalah memberi makan anak saya, karena sudah waktunya dia makan.



Setelah selesai makan kami melanjutkan menjelajah, sekilas Museum Bank Mandiri terlihat tampak kurang menarik bagi saya, kerena barang-barang koleksi nya kurang tertata dengan rapih, berdebu, terlihat seadanya, dan gedungnya tidak menggunakan penyejuk ruangan.
Sebagian besar barang-barang koleksi nya tidak ada pengamanan khusus, seperti di bungkus dengan kaca (seperti etalase), jadi pengunjung bisa dengan bebas memegang dan memainkan barang koleksi museum.

  
Berikut beberapa foto yang bisa saya bagikan dari Museum Bank Mandiri :




Setelah puas dengan Museum Bank Mandiri, saya lanjut ke Museum Bank Indonesia. Letaknya persis di sebelah Museum Bank Mandiri.
Informasi tentang Museum Bank Indonesia bisa dilihat di Wisata Museum Bank Indonesia.
Kesan pertama melihat tampak luar gedung dan mulai masuk ke pintu utama, adalah Museum Bank Indonesia lebih "niat" dan terawat, dan ada penyejuk ruangan.
Sebelum masuk pun pengunjung harus menitipkan semua barang bawaan termasuk makanan/minuman dilarang di bawa masuk Museum.
Lagi-lagi kami tidak dikenakan biaya masuk, kami hanya diberikan tiket dan langsung dipersilahkan masuk ke dalam museum (Gak tahu nya memang Free).



Museum Bank Indonesia, lebih menceritakan tentang sejarah perjalanan perbankan dan perekonomian Indonesia dari masa ke masa.
Ruangan pertama yang kami lewati adalah ruang nonton (seperti bioskop), sayang waktu itu tidak ada film yang di putar.....jadi kami langsung melanjutkan perjalanan.
Ruang berikut menyuguhkan suasana pesisir pantai sengan hiruk pikuk perdagangan, sebagian komoditas yang dijual adalah rempah-rempah (gara-gara komoditas ini kita/Indonesia di jajah Belanda sampai 3,5 abad).




Sampai akhirnya keadaan Indonesia sampai sekarang ini yang masih terus berkembang di segala sektor.
Berikut beberapa foto nya :








Setelah selesai, kami melanjutkan jelajah museum kami ke area Kota Tua, rencana mau masuk ke Museum Fatahillah/Sejarah Jakarta.
Sayangnya rencana ini tidak sempat untuk direalisasikan, karena pada saat kami menikmati keramaian di halaman museum, saya di telepon oleh istri, bahwa dia telah selesai berbelanja, dan mengajak pulang.


Akhirnya dengan berat hati saya harus menyudahi jelajah museum kali ini dan kembali ke meeting point untuk bertemu istri yang telah selesai berbelanja.

No comments:

Post a Comment