Tuesday, April 19, 2016

Planetarium TIM - Cikini

Melanjuti kegiatan anak pada liburan sekolah, jadi harus diisi dengan banyak kegiatan untuk anak, supaya tidak bosan karena dirumah terus.
Liburan sekolah anak kali ini, saya sengaja juga mengambil cuti dari kantor, sehingga saya bisa menemani anak untuk jalan-jalan.


Kali ini kami merencanakan untuk berkunjung ke TIM (Taman Ismail Marzuki) yang berada di sekitaran Cikini.
Skenario transportasi, tetap mengandalkan KRL (yang kini lebih dikenal dengan nama commuterline). Commuterline yang saya gunakan adalah trayek Jakarta Kota - Bogor, dan saya naik dari stasiun terdekar dari rumah, yaitu stasiun Universitas Pancasila.
Untuk ke TIM ini, kita harus turun di stasiun Cikini, dan dilanjutkan berjalan kaki atau naik kendaraan umum.
Naaaah, karena kebetulan pada saat saya ke TIM ini, bersamaan dengan taxi biru Bluebird sedang memberikan layanan gratis (karena tragedi kemarin harinya, demo pekerja taxi yang mengangkat topik "tertibkan taxi online").
Ya jadi setibanya saya di stasiun Cikini, saya langsung mencoba menyetop (bahasa apa ini?)  taxi Bluebird. Dan benar saja, sang sopir menegaskan bahwa layanan yang diberikan hari ini, GRATIS).
Jadi jangan tanya saya, naik kendaraan umum apa dari Stasiun Cikini ke TIM (heheheh). Seharusnya bisa naik Kopaja (tapi saya lupa nomor berapa, karena saya balik dari TIM ke Stasiun Cikini, naik Kopaja ini), atau bajaj.

Seperti biasa, saya dengan istri berpisah.....istri saya menyempatkan diri untuk pergi berbelanja ke Asemka-Kota, dan saya akan meng-explore TIM berdua saja, bersama anak.
Baik, agenda saya di TIM ini adalah untuk berkunjung ke:
1. Planetarium


Setelahnya tiba di TIM, kami langsung melaksanakan agenda pertama kami, yaitu ke Planetarium.
Setibanya di gedung Planetarium, kami langsung menuju loket untuk pertunjukan (kayak nonton bioskop, hanya saja layarnya di atas/langit2 yang berbentuk cembung setengah lingakaran), betapa sedihnya kami.....ketika sampai didepan loket, yang ada keterangan "gedung pertunjukan sedang dalam perbaikan".

** Ini kalau tidak/belum berubah ya, semenjak saya terakhir 30th lalu berkunjung ke Planetarium.

** Apabila Planetarium dibawah PemProv DKI, saya harap Planetarium juga mendapat perhatian, sayang gedung pertunjukan semesta alam satu-satunya (CMIIW) di Jakarta, tidak dipelihara.

Mendapati gedung pertunjukan sedang dalam perbaikan, saya langsung bertanya kepada petugas, apalagi yang ada di Planetarium ini?
Lalu petugas memberi tahu, bahwa saya bisa melihat-lihat museum Planetarium (wah...baru tahu saya, kalau di Planetarium ada museum nya).
Kami langsung bergegas menuju museum Planetarium (lokasi masih didalam gedung yang sama, mengarah ke belakang gedung).

Begitu masuk pintu museum, kesan pertama saya adalah museum sangat tidak terawat, udara/hawa ruangannya juga sangat apek/tidak segar.
Benar saja, ketika saya lebih jauh menjelajah ke dalam museum, banyak alat-alat peraga yang sudah tidak berfungsi/rusak.
Ini sangat disayangkan, karena sebenarnya tempat ini cukup baik dan bermanfaat bagi putera-puteri kita untuk bisa mendapatkan ilmu tentang alam semesta (planet, tata surya, pernak-pernik astronot, dll).





Selesai melihat-lihat museum, kami melanjutkan agenda selanjutnya, yaitu ke Perpustakaan DKI.

Selamat berkunjung ke Planetarium TIM.

No comments:

Post a Comment